Taman Wisata Alam Grojogan Sewu – Tawangmangu, Karanganyar
Taman Wisata Alam Grojogan Sewu yakni salah satu rekreasi alam yang menonjolkan keindahan penderasan. Lokasi taman rekreasi alam ini berada di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Meskipun cukup ikonik dengan pesona air terjunnya, kawasan ini juga memiliki daya tarik dari segi keindahan alam yang dimilikinya. Kawasan Tawangmangu yang berada di lereng Gunung Lawu memang dikenal memiliki segudang area rekreasi alam yang masih sangat asri.
Sejarah dan Mitos Grojogan Sewu
Seperti kebanyakan kawasan rekreasi, Taman Wisata Alam Grojogan Sewu juga tidak lepas dari sejarah dan mitos yang meningkat di penduduk sekitar. Hal ini menjadi hal yang masuk akal mengenang kawasan ini berada di tengah-tengah hutan belantara.
1. Sejarah Taman Wisata Alam Grojogan Sewu
Salah satu sejarah mempesona terkait taman rekreasi alam ini adalah bantuan nama Grojogan Sewu. Nama tersebut diambil dari bahasa Jawa, yakni ‘grojogan’ bermakna ‘air terjun’ dan ‘sewu’ berarti ‘seribu’. Makara Grojogan Sewu dapat diartikan selaku riam seribu.
Meskipun artinya secara harfiah yakni jeram seribu, tetapi jumlah riam di tempat ini tidak sampai seribu. Hanya ada beberapa titik saja yang mempunyai terjun. Oleh alasannya adalah itu, untuk mengartikan kata ‘sewu’ tidak hanya sebatas air secara etimologis saja, melainkan juga mengerti penggunaan kosakata pada penduduk .
Selain bermakna riam, kata ‘sewu’ juga biasa dipakai untuk menunjukkan satuan jarak. Pada masa itu ,‘sewu’ artinya seribu pecak yang oleh masyarakat digunakan untuk mengukur tinggi dari gerojokan. Satu pecak nilainya sama dengan ukuran satu telapak kaki dari orang cukup umur.
Air menggeluti paling tinggi di Taman Wisata Alam Grojogan Sewu mempunyai tinggi kurang lebih 81 meter. Ukuran inilah yang menjadi dasar mengapa tempat dan penderasan di sini dinamakan Grojogan Sewu.
2. Mitos Taman Wisata Alam Grojogan Sewu
Ada
sebuah mitos yang meningkat di Taman Wisata Alam Grojogan Sewu. Mitos tersebut
berkaitan dengan salah satu jembatan yang terdapat di kawasan ini. Penduduk
sekitar yakin bahwa kalau ada sepasang kekasih yang melewati jembatan
tersebut, maka pasangan tersebut akan segera putus.
Meskipun begitu, jembatan ini ialah salah satu objek rekreasi yang sangat menawan dan menjadi spot instagramable di daerah ini. Makara benar tidaknya mengenai mitos yang diyakini oleh penduduk sekitar ini tergantung terhadap langsung hadirin masing-masing.
Lokasi dan Akses Taman Wisata Grojogan Sewu
Taman Wisata Alam Grojogan Sewu berlokasi di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Kawasan ini mempunyai luas kurang lebih 20 hektar yang ditumbuhi oleh berbagai jenis pepohonan khas hutan pegunungan dan satwa seperti simpanse yang cukup jinak.
Untuk meraih daerah taman wisata alam ini, hadirin dapat menggunakan kendaraan langsung. Biasanya jalur yang banyak dilalui adalah jalan yang mengarah ke Terminal Tawangmangu. Akses jalanan lewat jalur ini juga tergolong gampang dengan kondisi yang tidak berkelok-kelok.
Kegiatan dan Objek Wisata Alam Grojogan Sewu
Objek
wisata yang paling ikonik dari Taman Wisata Alam Grojogan Sewu tidak lain
ialah Air Terjun Grojogan Sewu. Di samping itu ada aneka macam acara mempesona
yang juga mampu dilaksanakan di sekitar daerah air terjun ini.
1. Air Terjun Grojogan Sewu
Air Terjun Grojogan Sewu ialah salah satu gerojokan yang berada di daerah Taman Wisata Alam Grojogan Sewu. Air terjun ini berada sempurna di bawah kaki Gunung Lawu atau kurang lebih 27 km di bagian timur Kota Karanganyar dan salah satu anak sungainya mengalir menuju Sungai Blumbang.
Untuk mencapai lokasi gerojokan setinggi 81 meter ini, pengunjung dapat menentukan di antara dua jalur. Kedua jalur ini masing-masing mempunyai keunikan dan keunggulan yang mau memberi kesan tersendiri bagi para pengunjung. Jalur pertama yakni melalui pintu yang berada di bersahabat Taman Balekambang, sedangkan jalur kedua terletak di akrab River Hill.
Jalur 1
Jalur pertama atau juga disebut sebagai pintu pertama merupakan jalur yang biasanya dilalui oleh pengunjung dan paling diketahui di masyarakat. Selain bersahabat dengan Taman Balekambang, jalur ini juga cukup erat dari Terminal Tawangangu. Tepat di bab pintu masuk, terdapat kuda-kuda yang berjajar rapi dan menjadi panorama yang unik.
Daya tarik lain dari jalur pertama ini ialah track-nya yang sangat cocok untuk dilalui oleh hadirin dengan jiwa petualang tinggi. Secara lazim, track jalur ini mudah untuk dilalui, namun tantangan utamanya adalah hadirin harus mempunyai mental dan fisik yang baik. Itulah mengapa diusulkan untuk melaksanakan pemanasan terlebih dulu.
Jalur
pertama ini akan menjinjing hadirin mendaki dan menuruni Gunung Lawu, alasannya
Air Terjun Grojogan Sewu memang tepat berada di lereng gunung ini. Inilah yang
menjadi argumentasi pengunjung semestinya dalam keadaan fisik yang prima kalau ingin
lewat jalur ini. Meskipun begitu pengelola telah menawarkan track khusus
berbentuktangga.
Secara
keseluruhan jumlah anak tangga yang mesti dilalui untuk meraih teladas ini
berlainan-beda. Ada yang menyebutkan jumlahnya sekitar 1000 anak tangga,
sedangkan sebagian lain menyatakan bahwa anak tangganya berjumlah 1250 anak
tangga. Terlepas dari jumlahnya, untuk lewat anak tangga ini memang
membutuhkan fisik yang baik.
Sepanjang perjalanan melalui track ini pengunjung akan disuguhi oleh barisan pepohonan yang rindang ditambah udara yang begitu sejuk, sehingga hadirin tidak terlampau merasa kelelahan. Hanya saja perjalanan akan terasa sangat bikin capek ketika pengunjung sedang ramai, karena akan membentuk antrian panjang di sepanjang tangga ini.
Jalur 2
Jalur kedua atau pintu kedua yang bisa dilalui memiliki medan yang tidak seberat jalur pertama. Kondisi fisik di jalur ini cukup landai, walaupun sedikit menanjak dan terdapat banyak bebatuan. Tetapi jalur ini dapat menjadi pilihan bijak bila pengunjung menenteng orang berusia lanjut atau bawah umur, alasannya tidak terlalu menyedot tenaga.
Selain konturnya landai, jalur setapak yang disediakan juga sangat rapi. Jaraknya tidak terlalu jauh, yaitu cuma sekitar 300 meter. Sepanjang perjalanan pengunjung akan menyaksikan kera yang bergelantungan dan mendengar ramainya kicauan burung.
Setelah hingga di Air Terjun Grojogan Sewu, hadirin langsung mampu menikmati indah salah satu panorama alam ini. Biasanya pengunjung akan memilih untuk duduk dan bersantai di areal bebatuan sambil membasuh wajah dengan segarnya air dari teladas ini.
Namun ada perayaan yang mesti diperhatikan oleh pengunjung saat sedang berada di daerah Air Terjun Grojogan Sewu. Peringatan ini yaitu larangan untuk tidak terlampau bersahabat dengan pemikiran riam. Sebab arus dari teladas setinggi 81 meter ini sungguh deras dibarengi hembusan angin yang cukup kencang.
2. Berinteraksi dengan Kera
Salah satu kegiatan yang diminati oleh pengunjung di Taman Wisata Alam Grojogan Sewu adalah berinteraksi dengan kawanan monyet yang sering berkeliaran di sekitar tempat ini. Ketika memasuki areal hutan, hadirin akan berjumpa dengan simpanse-monyet yang bergelantungan di antara pepohonan.
Meskipun terlihat jinak, simpanse-simpanse ini sering meminta dan mengambil makanan yang dibawa pengunjung secara paksa. Oleh alasannya adalah itu, pengunjung diwajibkan untuk tetap berhati-hati dan berhati-hati kepada kawanan monyet yang berkeliaran di taman wisata alam ini, apalagi jika menjinjing masakan.
Pengunjung sebaiknya tidak melakukan perlawanan terhadap monyet yang berupaya untuk merebut makanan. Karena satwa ini memiliki rasa solidaritas yang tinggi. Kaprikornus dikala ada satu ekor kera yang hendak mengambil paksa makanan pengunjung, maka kera lainnya juga akan ikut memberikan perlindungan terhadap kawannya.
Selain mempunyai sikap yang berangasan, monyet-kera yang ada di taman rekreasi alam ini juga mempunyai kondisi fisik yang cukup berbahaya. Terdapat kera memiliki badan besar serta kuku-kuku yang cukup tajam.
Layaknya
insan, tidak semua simpanse yang hidup di Taman Wisata Alam Grojogan Sewu
bersikap agresif dan nakal kepada hadirin. Sebagian diantaranya juga cukup
ramah dan jinak, sehingga pengunjung mampu mengabadikan momen bareng simpanse-kera
ini dengan berfoto.
Biasanya kawanan simpanse ini bisa diajak berfoto ketika mereka sedang duduk kalem di sekitar jembatan. Bahkan jikalau hadirin membidikkan kamera kepada kera-simpanse ini, biasanya mereka cukup cerdik dan sedikit memberikan perilaku yang narsis.
3. Outbond
Apabila telah puas menikmati pesona dari Air Terjun Alam Grojogan Sewu atau berinteraksi dengan kawanan kera yang senantiasa menemani perjalan, hadirin juga dapat mencoba acara lain yang jauh lebih menantang di kawasan Taman Wisata Alam Grojogan Sewu.
Salah satu di antara aktivitas tersebut adalah berenang. Kegiatan yang juga menjadi olahraga ini mampu dilakukan di antara bebatuan sekitar gerojokan. Bebatuan ini membentuk suatu cekungan yang panjang dan cukup dalam, sehingga bisa ditempati untuk berenang.
Tentu saja berenang di antara cekungan ini cukup aman, sebab tidak sempurna berada di akrab pedoman turun teladas. Segarnya air yang berpadu dengan keindahan alam sekitar dijamin akan membuat hadirin melewatkan rasa lelah sesudah menempuh perjalanan yang cukup jauh dan menguras banyak tenaga.
Selain berenang, pengunjung juga dapat melakukan kegiatan lain berkat fasilitas yang sudah ditawarkan oleh pengurus taman rekreasi alam. Fasilitas tersebut berupa flying fox dan juga mini rafting. Tentu saja untuk melaksanakan kegiatan ini keadaan fisik hadirin harus prima dengan mental yang baik.
4. Menikmati Kuliner Khas Lokal
Berkunjung ke Taman Wisata Alam Grojogan Sewu tidak akan lengkap jika pengunjung belum memakan kuliner khas lokal. Kawasan ini mempunyai sarana yang cukup lengkap mirip daerah beribadah, toilet biasa , kawasan istirahat, pedagang cendramata, dan tentu saja kios kuliner.
Kuliner khas di daerah ini yaitu sate kelinci. Makanan ini paling enak jika dimakan sambil menikmati gemericik dari gerojokan Grojogan Sewu. Selain sate kelinci, satu lagi masakan khas setempat yang juga mampu menggugah selera yaitu sate landak.
Comments
Post a Comment